Sukses

Lucu, Penjelasan Ilmiah Kenapa Tahu Bulat Harus Digoreng Dadakan

slogan jualan tahu bulat yang bunyinya kurang lebih begini, "Tahu, bulat, digoreng, dadakan, limaratausan, anget-anget".

Citizen6 Jakarta - Telingamu mungkin tidak asing mendengar slogan jualan tahu bulat yang bunyinya kurang lebih begini, "Tahu, bulat, digoreng, dadakan, limaratausan, anget-anget". Begitu terus, diulang-ulang dengan intonasi yang datar tanpa nada.

Kesederhanaan slogan itu rupanya telah tertanam di benak masyarakat. Jika ada bunyi seperti itu, dari dalam mobil model pick-up, itu berarti jualan tahu bulat, tidak yang lain. Namun pernahkah kamu bertanya, mengapa tahu bulat harus digoreng dadakan? Mungkin kamu akan berpikir, biar hangat dan nikmat. Ternyata jawaban itu tidak cukup.

Baru-baru ini, seorang pengguna media sosial Facebook dengan akun Affan Basalamah membagikan analisis tahu bulat yang dibuat oleh @irvankarta. Dalam ciapan panjang di Twitter ia coba menjelaskan secara ilmiah, kenapa tahu bulat harus digoreng dadakan? Analisis itu ternyata sangat rumit dan jauh dari kata sederhana.

Berikut penjelasan ilmiah yang ditulis Irvan Kartawiria.

"Nah, memang urusan tahu bulet digoreng dadakan itu urusannya sama termodinamika. Diagram fase air, suhu, dan tekanan. Pada proses penggorengan, tahu bulat dicelup ke minyak dengan suhu 150-160 C. Pada suhu ini, air pada tahu akan berubah fase dengan cepat. Akibat ekspansi ke segala arah, ukuran tahu bulat bertambah searah diameter dan permukaannya merata menjadi bulat sempurna. Reaksi maillard di permukaan tahu bulat membuat warnanya jadi coklat, dan membentuk struktur crust yang secara fisik cukup kokoh. Tapi karena struktur crust ini berpori, maka tekanan uap dari dalam tahu bisa keluar. Akibatnya tekanan akan berkurang setelah tahu diangkat. Maka, tahu bulat harus digoreng dalam jangka waktu sedekat mungkin dengan saat penyerahan produk ke konsumen. Hence 'digoreng dadakan'.

Kontan saja, penjelasan ilmiah itu justru menuai reaksi dari para netizen. Alih-alih menjelaskan supaya terang, malah membuat bingung banyak orang. Tidak sedikit netizen yang meminta penjelasan, mengapa harganya limaratusan?

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini