Sukses

Benci Gurunya, Remaja Meretas 444 Situs Web Milik Sekolah

Sekolah idealnya menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Namun kadang beberapa anak merasa tak nyaman belajar.

Liputan6.com, Jakarta Sekolah idealnya menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Namun kadang beberapa anak merasa tak nyaman belajar di tempat itu. Ketidaknyamanan bisa disebabkan lingkungan sekolah yang kurang menarik, atau karena teman-teman yang suka membully.

Namun apa yang dialami oleh salah seorang siswa di Jepang ini berbeda. Siswa laki-laki yang tidak disebutkan identitasnya ini tidak suka dengan salah satu guru sekolahnya. Karena itu ia melancarkan serangan dengan meretas semua situs web milik sekolah yang berjumlah tidak tanggung-tanggung, 444 situs web.

Polisi menangkap bocah yang berusia 16 tahun ini dengan tuduhan merusak bisnis. Karena ulah siswa ini, seluruh  situs web milik sekolah tidak bisa diakses. Servernya down.

Menurut Polisi Tokyo, jika terbukti bersalah anak itu akan diancam hukuman penjara maksimal tiga tahun dan dengan 500 ribu Yen atau sekitar Rp 600 jutaan.

Dalam keterangannya kepada polisi, siswa ini mengatakan, dirinya melakukan semua ini karena ia merasa diperlakukan tidak nyaman oleh salah satu gurunya. Dengan meretas semua situs milik sekolah, ia berharap gurunya menyadari ketidakmampuan mereka menyelesaikan masalah ini.

Siswa itu juga berharap,  guru tersebut bisa memperbaiki server komputer yang telah diretasnya. Polisi menyita komputer dan buku-buku miliknya.

Sesuai penyelidikan, dalam melancarkan aksinya siswa tersebut memakai sebuah "tools" yang diunduh untuk membombardir situs sekolah sehingga pengunjung lain tidak bisa masuk.

 Remaja itu mengaku, ia telah lama bergabung dengan kelompok hacker Anonymous, yang merupakan kelompok hacker yang biasa menyerang situs web di berbagai belahan dunia.

*Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.