Sukses

Di Kota Ini, Perlu Antre 24 Jam untuk Daftar Sekolah TK

Pendidikan anak adalah salah satu hal penting untuk masa depannya.

Liputan6.com, Jakarta Pendidikan anak adalah salah satu hal penting untuk masa depannya. Karena itu orangtua menginginkan anak-anaknya memperoleh pendidikan terbaik sejak dini.

Sayang masih sedikit sekolah berkualitas yang disediakan, sehingga anak-anak harus berebut untuk bisa masuk ke sekolah yang diinginkan.

Baru-baru ini, para orang tua di kota Hefei, provinsi Anhui harus antre, berbaris mengular selama lebih dari 24 jam untuk mendaftarkan anak-anak mereka di sebuah sekolah taman kanak-kanak (TK).

Mereka memperebutkan kursi yang jumlahnya lebih sedikit dibanding jumlah anak-anak yang mendaftar. Mayoritas yang mengantre adalah para ibu. Seperti tampak dalam foto, mereka terus mengantre meski hujan turun. Dengan memakai paying, para ibu dari berbagai kota nekat menunggu sehari semalaman.

Menurut NetEase, medial setempat, pemandangan seperti ini sering terjadi China. Karena sejak lama negeri tirai bambu ini selalu kekurangan sekolah TK.

Padahal pemerintah juga telah melakukan pembangunan sekolah-sekolah abru. Selain itu China juga memberikan bantuan keuangan untuk para orang tua yang berpenghasilan rendah agar anak-anak mereka bisa sekolah.

Pendidikan anak adalah salah satu hal penting untuk masa depannya.

Dengan kondisi seperti itu, anak-anak yang kurang beruntung terpaksa tak bisa sekolah.

Pejabat setempat memperkirakan, kedepan, kondisinya akan memburuk. Karena undang-undang baru memungkinkan para orang tua bisa mempunyai dua anak dalam keluarga.

Mengadapi situasi yang buruk itu, netizens menyatakan kekecewaanya. Mereka tidak puas dengan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah.

"Kami berada di sebuah negara besar, namun sayang mengatur pendidikan saja tidak bisa. Menyedihkan, " tulis salah satu netizen.

Yang lain berkomentar, "Saya melihat seorang ibu menangis. Saya malu dan kasian melihat mereka.

Sebelumnya beredar juga foto-foto anak-anak di China yang harus menaiki tebing berbahaya menuju ke sekolah. Mereka menentang masa maut demi masa depannya, yang belum tentu cerah.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.