Sukses

Selain Wisata Arkeologi, 3 Tempat di Pacitan Wajib Dikunjungi

Pacitan, kota tempat kelahiran Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dikenal sebagai situs arkeologi sejak 1935.

Citizen6, Jakarta Pacitan, kota tempat kelahiran Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dikenal sebagai situs arkeologi sejak 1935. Saat itu Gustav Heinrich Ralph Von Keningswald, seorang paleontologi dan geologi dari Jerman serta MWF Tweedie menemukan situs Kali Bak Sooka di Kecamatan Punung (terkenal dengan Bengkel Manusia Purba Terbesar dari kebudayaan Paleolitik atau lebih dikenal sebagai budaya Pacitanian).

Setelah penemuan Situs Kali Bak Sooka, kurang lebih 261 lokasi situs prasejarah dengan 3.000 temuan artefak terkuak. Hal itulah yang melatarbelakangi Kota Pacitan disebut dengan situs arkeologi.

Selain terkenal sebagai lokasi situs prasejarah, Pacitan juga memiliki tempat wisata unik yang patut dijadikan tujuan wisata keluarga, rekomendasi wisata unik di antaranya:

1. Sungai Maron

Sungai ini mengaliri sepanjang Desa Darsono, Kecamatan Pringkulu, Pacitan. Sungai ini terkenal sebagai 'Maroon The Indonesian Amazon', keindahan 'Green Canyon' bisa dinikmati di lokasi wisata ini.

Di sepanjang aliran sungai, bisa kita nikmati eksotisnya berupa pemandangan tebing, tanaman sungai dan terkadang muncul biawak-biawak kecil yang berenang di pinggir sungai. Sungai Maron memiliki air yang sangat jernih dan berwarma hijau.

Kota Pacitan berjarak sekitar 270 km dari kota Surabaya, atau sekitar 100 km dari kota Solo. Jika dari Solo, rute yang dapat ditempuh adalah melalui Jalan Raya Solo – Pacitan, lalu mengambil arah ke Desa Dersono saat melewati pertigaan Desa Ngadirejan (ini sudah berada di dalam wilayah Kecamatan Pringkuku).

Medan jalan saat menuju Sungai Maron ini terbilang tidak mulus. Selain itu, harus melalui kondisi jalanan yang menanjak dan berlika-liku. Pastikan untuk tetap berhati-hati tatkala mengemudikan kendaraan menuju sungai yang indah ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pantai Banyu Tibo

2. Pantai Banyu Tibo, Desa Widoro 

Pantai Banyu Tibo (air jatuh) memiliki keunikan yang tak ada bandingannya dengan pantai pada umumnya. Di pantai ini terdapat sebuah fenomena alam yang cukup unik dan jarang, yakni sebuah air terjun yang jatuh langsung ke pantai. Fenomena dan pemandangan ini menjadi daya tarik utama Pantai Banyu Tibo.

Berjarak sekitar 2 jam perjalanan darat dari Kota Pacitan, melewati Jalan nasional 3 kemudian Jalan Pacitan Donorejo. Sampai di pertigaan Punung, jalan menuju Banyu Tibo sempit dan rusak, jalurnya berkelok-kelok dan turunan tajam. Perlu ekstra hati-hati. Meski begitu, dijamin tidak akan bosan, karena pemandangan berupa deretan tebing karang nan eksotis yang berselang-seling dengan ladang milik warga akan memanjakan mata.

3 dari 3 halaman

Goa Tabuhan

3. Goa Tabuhan, Desa Wareng, Punung

Goa Tabuhan terletak sekitar 30 km dari pusat kota Pacitan. Dalam bahasa Jawa Tabuhan artinya alat musik, jadi dinding Goa Tabuhan bila dipukul berbunyi seperi gamelan. Keunikan yang terdapat di Goa ini adalah adanya stalaktit dan stalakmit yang jika dipukul mengeluarkan suara nyaring dan merdu.

Oleh karena itu, goa ini kerap digunakan sebagai pentas musik jawa tradisional dengan hanya kendang, stalaktit, dan stalakmit sebagai instrumennya. Liburan wisata Unik 'bagaikan Nirwana' di Pacitan akan memanjakan mata Anda. (*)

Penulis:

Ova Adelia,

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Undip 2015

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini