Sukses

Sisi Kelam, Kebijakan Hawaii Soal Tunawisma di Negaranya

Tunawisma nyaris ada di tiap negara, bahkan di negara-negara maju sekalipun.

Citizen6, Jakarta Tunawisma nyaris ada di tiap negara, bahkan di negara-negara maju sekalipun. Sejujurnya kita bersimpati kepada mereka, namun sayang pemerintah di beberapa negara tak mampu mengurus mereka secara layak.

Akibatnya, mereka berkeliaran kemana-mana, bagi sebagian orang bisa merusak pemandangan kota. Di Jakarta banyak tunawisma yang menghuni bawah-bawah jembatan. Bahkan film “Jalanan” yang dibuat oleh Daniel Ziv sangat pas memotret kehidupan mereka yang cukup absurd.

Berbeda dengan para tunawisma di Jakarta, di Hawaii pemerintahnya mempunyai kebijakan unik untuk para tunawisma.

Ada tiga kelompok tunawisma di Hawaii berdasarkan asalnya. Mereka adalah penduduk setempat yang memang tak punya pekerjaan dan tak memiliki apa-apa. Kedua adalah mereka, para pendatang yang ingin pindah ke Hawaii untuk mendapatkan pekerjaan. Dan ketiga adalah tunawisma yang sengaja datang ke negara indah ini untuk menghindari musim dingin.

Seperti dikutip www.cracked.com, Mark, salah satu tunawisma pendatang sengaja pindah ke kota ini untuk mencari kerja. Di Negara kepulauan yang merupakan bagian dari Amerika ini, ia bekerja di sebuah bar sebagai bartender dan terima gaji tiap bulan. Namun nasib berkata lain, setelah bekerja selama lima bulan, ia diberhentikan

Kisah Kenyon lain lagi. Ia datang ke Hawaii memang sengaja untuk menjadi gelandangan. "Aku merasa hidup di jalanan itu menyenangkan. Saya bisa tidur sepanjang musim panas di sofa di Louisville, Kentucky. Saya tak ingin menghabiskan musim dingin di bawah jembatan. Karena itu setelah menjual gitar kesayangannya ia pergi ke Hawaii dan tinggal di pantai.

Mark dan Kenyon adalah sosok tunawisma sementara di Hawaii. Tidak seperti ribuan orang tunawisma yang tak memiliki tempat tinggal. Di Hawaii mereka susah sekali berpindah dari satu kota ke kota lain, tak seperti di Amerika. Biayanya sangat mahal. Sehingga para tunawisma tersebut tetap tinggal dan tak bisa kemana-mana.

Melihat hal itu Pemerintah Hawaii membuat kebijakan unik. Pemerintah memberikan tiket gratis untuk menerbangkan para tunawisma kembali ke tempat mereka berasal.

Namun banyak yang menilai bahwa hal itu adalah cara terbaik untuk mengusir gelandangan yang merusak pemandangan kota. Banyak tunawisma yang menolak kebijakan tersebut. Mereka lebih memilih mati kedinginan di Hawaii. Karena mereka telah menganggap Hawai adalah rumah mereka.

Tahun lalu populasi tunawisma Hawaii sudah naik 10 persen.Pemerintah berusaha mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah dengan memberikan subsidi rumah dan layanan sosial kepada mereka. Namun ada rencana yang lebih ekstrem, para tunawisma tersebut akan dikirim ke sebuah pulau terpencil.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini