Sukses

Tak Ada Tukang Cukur, Warga di Kota Ini Punya Model Rambut Aneh

Penduduk di sebuah kota kecil di Kanada merasa putus asa mencari penata rambut profesional untuk ditempatkan di wilayah mereka.

Citizen6, Kanada - Penduduk di sebuah kota kecil di Kanada merasa putus asa mencari penata rambut profesional untuk ditempatkan di wilayah mereka. Selama dua tahun terakhir, masyarakat telah memotong rambutnya sendiri dengan model-model aneh dan tak biasa.

Norman Wells, kota dengan populasi 800 orang tersebut memang selalu disibukkan dengan masalah-masalah sulitnya akses orang maupun kebutuhan pokok masuk ke wilayahnya karena pesawat yang tak bisa memasuki kawasan tersebut. Dilansir odditycentral.com, Jumat (19/2/2016), tapi mereka tak pernah menyadari bahwa sesuatu, seperti tak ada tukang cukur rambut bisa menjadi mimpi buruk, bahkan beberapa hairstylist pindah karena kurangnya tempat tinggal di kota.

dok: Odditycentral.com

Nicky Richards, petugas pengembangan ekonomi kota yang bertanggung jawab atas usaha perekrutan penata rambut menjelaskan, banyak warga menahan diri untuk memotong rambut mereka dan menunggu kesempatan untuk melakukan perjalanan ke selatan untuk mendapatkan potongan rambut yang layak.

"Saya tahu penata rambut yang berada di sini sebelumnya selalu sibuk karena ketika orang dari seluruh daerah perlu potong rambut, maka mereka akan datang ke sini," ucap Richard.

Tapi itu bukan solusinya karena penata rambut terdekat hanya bisa ditempuh dengan perjalanan 17 jam atau 4 jam dengan menggunakan pesawat yang memakan biaya besar. Jadi, Richard berinisiatif untuk menyewakan ruangan kerja di Yamouri yang dilengkapi penginapan, kursi dan cermin. Stylist baru juga harus membawa peralatan dan produk styling mereka untuk mendirikan toko. Richard juga meyakini bahwa bisnis penata rambut akan menjadi besar.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini