Sukses

Kisah Dokter Gigi Horor, Memutilasi 120 Mulut Pasiennya

Seorang dokter gigi horor didakwa memutilasi mulut 120 pasiennya sendiri

Citizen6, Jakarta - Seorang pria berkebangsaan Belanda berjuluk "Dokter Gigi Horor" didakwa setelah diduga memutilasi lebih dari 100 mulut pasiennya di Perancis.

Jacobus van Nierop (51), mencabut gigi sehat pasien dan meninggalkan puluhan pasien dengan rahang patah, abses berkepanjangan, serta infeksi mulut. Itu semua ia lakukan di sebuah desa terpencil di Perancis. 

Van Nierop yang mengaku bernama Mark, dipekerjakan oleh pencari tenaga kerja pada tahun 2008. Ia ditempatkan di pedesaan Chateau-Chinon yang memang kekurangan tenaga medis.

Kedatangan van Nierop disambut dengan baik oleh penduduk setempat. Tanpa mereka menyadari, sang dokter kelak menjadi momok menyeramkan.

Sylviane Boulesteix (65) mengunjungi dokter gigi tersebut pada bulan Maret 2012 untuk memasang kawat gigi. "Ia memberi saya tujuh atau delapan suntikan. Saat aku masih di bawah pengaruh bius, ia mencabut delapan gigi sehatku. Mulutku tak berhenti mengeluarkan darah selama tiga hari!" katanya.

News.com.au 

Sementara Bernard Hugon (80) menggambarkan kalau dokter gigi itu pernah mencabut giginya begitu saja. "Potongan daging menggantung di gigi-gigiku," terangnya.

"Setiap kali, ia akan memberi kita apa yang disebut 'suntikan kecil' dan kami pun tertidur," ujar Nicole Martin, seorang pensiunan guru yang kehilangan beberapa gigi akibat abses karena operasi mengerikan.

"Setelah itu berakhir, kita akan menemukan memo yang mengatakan untuk datang kembali esok harinya atau lusa," tambah dia.

Martin membentuk kelompok korban sang "Dokter Gigi Horor" pada tahun 2013. Dari yang awalnya hanya belasan, jumlah korban van Nierop membengkak menjadi 120 anggota.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penangkapan Sang Dokter Gigi Horor

Menurut News.com.au, Selasa (08/03/2016), pada tahun 2013 van Nierop pernah ditangkap dan didakwa dengan hukuman percobaan. Sayang, polisi lengah dan van Nierop berhasil kabur.

Ia akhirnya berhasil dilacak di sebuah kota kecil di Kanada. Van Nierop pun ditangkap di bawah surat perintah internasional pada bulan September tahun 2014. Media lokal melaporkan, ia mencoba menggorok lehernya sendiri ketika polisi datang untuk menangkap van Nierop.

Van Nierop mencoba untuk menggagalkan ekstradisi (pemulangan dirinya ke negara asal) dengan mengaku menderita masalah-masalah psikologis, seperti identitas gender dan kecenderungan bunuh diri. Namun ia tetap ditangkap dan ditempatkan di unit psikiatri penjara di Loirett, selatan Paris.

Menurut media Belanda, van Nierop ternyata sudah lebih dulu melakukan hal yang sama di Belanda sebelum datang ke Perancis. Ia juga membuat pasien di tempat praktiknya menderita dan mengalami kerugian, namun entah bagaimana berhasil kabur dan tiba di Perancis dengan tawaran pekerjaan yang sama. (sul)

* Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.