Sukses

Topless, Ratusan Wanita Demo Tuntut Bebaskan Payudara di Socmed

Ratusan pria dan wanita telanjang dada untuk memprotes kebijakan yang melarang perempuan menampilkan puting payudara di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta Selama ini, puting payudara perempuan selalu diblur atau disensor ketika tampil di semua media, muai dari televisi, cetak, atau media daring. Hal itu dilakukan karena puting payudara perempuan dianggap hal yang berhubungan dengan seksual. Sehingga, puting perempuan tabu dipertontonkan secara terbuka di depan publik.

Beberapa waktu lalu ratusan pria dan wanita telanjang dada untuk memprotes kebijakan kontroversial yang melarang perempuan menampilkan puting payudara di media sosial.

Sebelum berangkat demo, mereka berkumpul di sekitar Brighton Beach, Inggris. Sore itu arak-arakan berbaris mulai dari Brighton Pier, kemudian menuju sepanjang East Sussex pinggir laut kota sebelum berhenti di pantai. Di tempat ini laki-laki dan perempuan berbaur dengan bertelanjang dada. Para perempuan tak malu-malu mempertontonkan puting payudaranya.  

Samantha, salah seorang yang datang ke acara itu, mengatakan acara tersebut cukup indah. "Aku merasa bangga dan fantastis," katanya.

Acara itu berlangsung damai, tak ada penolakan atau tindakan yang negatif. Semua tersenyum dan bersorak-sorai. Bahkan, banyak warga lain yang memberi dukungan.

Samantha mengaku dirinya telah mengkampanyekan gerakan ini sejak setahun lalu. Ia mengatakan, "Saya sudah menjadi anggota dari kampanye "Free The Nipple selama tahun lalu.

Ratusan pria dan wanita telanjang dada untuk memprotes kebijakan yang melarang perempuan menampilkan puting payudara di media sosial.

"Saya bergabung dengan kampanye ini agar orang-orang memahami bagaimana payudara seorang  perempuan diperlakukan. Menurut cia, saat ini payudara dipandang hanya secara  seksual belaka. Dan tujuan kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran bahwa payudara tidak selalu dihubungkan dengan seks.

Samantha, perempuan berusia 33 tahun dari Walsall ini, dikenal sebagai pelari perempuan yang selalu bertelanjang dada. Samantha rajin mengajak masyarakat bergabung mengikuti pawai dengan melepas baju mereka, membiarkan payudara mereka lepas dan bebas untuk dilukis.

Di pantai mereka akhirnya bersantai. Beberapa orang memutuskan berenang yang lainnya bermain gitar. Bagaimana jika ada anak-anak ada yang melihat penampilan mereka. Samanta dengan enteng menjawab, "Tidak ada yang salah dengan anak-anak melihat perempuan telanjang jka tidak dalam konteks seksual'.

Setelah acara ini berakhir, mereka sudah bersiap untuk merayakan acara berikutnya, "International Go Topless Day". Ini adalah aku demo bertelanjang dada di 60 kota. Rencananya acara tersebut akan berlangsung pada 28 Agustus 2016.

Bagaimana menurutmu?

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.