Sukses

Restoran Ini Usir Pria yang Makan Terlalu Banyak, Kok Bisa?

Sebagai konsumen, kita pasti pernah mempunyai pengalaman kurang memuaskan dengan produk brand yang kenyataanya tak sesuai dengan iklan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai konsumen, kita pasti pernah mempunyai pengalaman kurang memuaskan dengan produk brand yang kenyataanya tak sesuai dengan iklan. Hal ini juga dialami seorang pria dari Massachusetts. Laki-laki bertubuh besar ini baru-baru ini menuntut  restoran "all you can eat" karena ia telah diusir saat menikmati makan.

Resotoran yang mempunyai konsep bebas makan sepuasnya untuk semua pelanggannya tanpa kecuali ini dengan semena-mena mengusir seorang pelanggannya. Laki-laki yang bernama Flemmings ini merasa dirugikan karena apa yang dialaminya tak sesuai dengan iklan yang gencar ditayangkan.

Menurut seorang saksi yang tidak mau disebut namanya, pelanggan laki-laki yang berusia 51 tahun ini telah duduk selama 7 jam di restoran dan menghabiskan kurang lebih 20-30 kilogram makanan.

Seperti dilansir worldnewsdailyreport, Minggu (29/5/2016), rupanya manajer restoran telah kehilangan kesabaran menghadapi pelanggan yang mampu makan banyak itu. Sebelum diusir, terjadi pertengkaran kecil antara pelanggan dan manajer resto. Insiden itu berakhir dengan didorongnya laki-laki itu keluar restoran.

Tak terima dengan perlakuan manajer restoran, Flemmings lansung menelepon polisi setempat dan mengajukan keluhan dan menuntut pihak restoran yang telah melakukan iklan palsu. selain itu ia menuntut kepada semua pihak yang telah melakukan penganiayaan terhadap dirinya untuk bertanggungjawab.

"Ini adalah ketidakadilan yang serius, dan saya sangat terhina!" Kata Mr. Flemmings wartawan. "Dengan gaji saya yang ternbatas, saya jarang makan ke restoran, jadi saya mencoba mendapatkan sebanyak uang yang saya keluarkan, " katanya.

"Ini adalah pengalaman terburuk yang pernah saya miliki di sebuah restoran. Mereka mendorong saya keluar saat saya masih lapar. Mereka juga menatapku seolah aku menjijikkan. Saya akan tuntut ganti rugi, "tambahnya. 

Flemming mengatakan karyawan dari restoran Golden Corral memang tidak menggunakan bahasa menghina, tapi ekspresi jijik yang terlihat di wajah mereka telah meninggalkan luka emosional yang dalam.

Mendapat tuntutan, pihak resto mengklaim bahwa apa yang dilakukan oleh salah satu karyawannya itu adalah tindakan personal, bukan kebijakan restoran.  Restoran juga mengajak Flemming berdamai dengan menawarkan sejumlah uang sebagai kompensasi. Namun laki-laki ini menolak, ia lebih memilih jalur hukum untuk menyelesaikan kasusnya. Karena ia yakin bisa memperoleh ganti rugi lebih banyak jika masalah diselesaikan lewat pengadilan.

Unik kan?

Sidang utama dalam hal ini harus dilakukan pada tanggal 7 Maret, di Pengadilan Negeri Springfield.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini